Monday, May 28, 2018

Kerbau yang Lapar

Motivasi -  Pak Timin seorang petani yang juga memelihara beberapa binatang ternak, ia memlihara Kerbau dan ayam. nampak dari warna rambutnya yang terlihat banyak tumbuh uban mungkin pak Timin sudah berumur 50 tahunan atau bisa jadi sebenarnya Pak Timin masih muda hanya saja karena tidak mengenal Minyak Kayu Balitung sehingga rambutnya cepat numbuh uban dibanding umurnya. Bersama istri dan anaknya Pak Timin berbagi tugas, Pak Timin selaku kepala keluarga selepas bekerja disawah juga bertugas mengurus kerbau-kerbau peliharaannya, sementara istri dan anaknya mengurus ayam-ayam peliharaanya. 

Satu hari saat sedang mencari rumput untuk makan kerbau, Pak Timin menemukan sarang burung Perkutut, dalam sarang tersebut terdapat burung induk dan anak burung yang baru menetasnya. Ia pun bawa pulang burung tersebut ia rawat, Pak Timin sangat menyukai burung tersebut, Pak Timin berfikir satu saat anak-anak burung tersebut sudah besar dan bisa berbunyi pasti harganya mahal, maka iyapun merawatnya terus bahkan saking asiknya merawat burung tersebut pak Timin terkadang  lupa kalau Pak Timin  juga punya Kerbau yang harus diberi makan.

Suatu hari Pak Timin mendapati tanaman jagung diladang yang sudah memulai membesar tongkol  jagungnya  rusak dan gagal dipanen, jagung yang ia tanam dan dirawat selama ini yang seharusnya sebentar lagi dapat dinikmati hasilnya tiba-tiba kini rusak,  tak dapat dipanen, melihat keadaan seperti itu pak Timin pun menjadi marah, Selidik punya selidik ternyata tanaman jagung pak Timin dirusak oleh kerbau peliharaannya Sendiri, Pak Timin pun segera memanggil istrinya (Bu Timin) dan anaknya (Tono).

Pak Timin : Bu, Tono kenapa kalian biarkan kerbau itu merusak dan memakan tanaman jagung kita, bukan kah itu tanaman yang kita harapkan untuk menyambung hidup kita, ibu ini gimana sih?

Bu Timin : maaf ayah, Kami tidak tahu jika kerbau-kerbau itu keluar kandang tanpa pengetahuan dari ayah, kami kira kerbau-kerbau tersebut ayah yang keluarin untuk di gembalakan.(sahut Bu Timin) 

Tono : betul yang disampaikan ayah, atau mungkin karena kelaparan jadi kerbau-kerbau tersebut tersebut pada keluar kandang untuk mencari makan ayah. 

Pak Timin : Astaghfirllah, kalau begitu ayah minta maaf yah Bu, dan kamu Tono, akhir-akhir ini ayah terlalu asyik dengan burung perkutut bapak,  sehingga sampai lupa memberi makan kerbau-kerbau tersebut. 

Pembaca yang budiman, cerita Pak Timin diatas terkadang kita jumpai, orang berharap dari sesuatu yang belum pasti dan terlalu asyik dengan harapan-harapannya itu sehingga tanpa disadari mulai kurang perhatian dan kurang bersyukur terhadap apa-apa yang telah diterima dan dimiliki, akibatnya apa yang sudah dimiliki menjadi kurang terurus yang pada akhirnya menjadi kurang optimal bahkan sampai kehilangan. 

“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Qs. Ibrahim: 7).

Mereka baru menyadari betapa pentingnya dan betapa berharganya apa-apa yang telah milikinya setelah apa yang dimiliki telah hilang.  tidak  jarang kita jumpai :

Orang baru menyadari betapa berharganya kesehatan setelah sakit
Orang baru menyadari betapa berharganya keluarga setelah ditinggal keluarga
Orang baru menyadari betapa berharganya pekerjaan Setelah tidak bekerja

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman [55] )

salah satu cara mensyukuri nikmat sehat adalah dengan merawatnya seperti berolah raga, istirahat teratur dan mengkonsumsi makan dan minuman yang sehat, misalnya dengan menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan kualitas premium sebagai salah satu cara merawat kesehatan atau agar badan anda semakin sehat bugar mungkin anda bisa mencoba mengkonsumsi suplemen kesehatan seperti Bio Strong yang bisa anda peroleh di Sangratushop.com


Semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkenan berkunjung ke blog erwinsuna.blogspot.co.id

Erwin Suna

No comments:

Post a Comment

PANEN..., Air Mata PETANI saat PANDEMI COVID 19

Seorang petani di Cipanas Cianjur jawabarat, mengurus lahan pertaniannya yang ditanami sayuran kangkung cabut, bayam, caisim, dan sawi puti...