Sunday, March 17, 2019

Perbedaan Pendapat dan Argumen


Kali ini corat coret Erwin Suna membahas tentang Perbedaan Pendapat dan Argumen kondisi inilah yang saat ini pernah dan sedang kita alami, khusus di tahun politik ini, tidak jarang kita lihat banyak orang terlibat dan terjebak adu urat leher akibat perbedaan pilihan, masing-masing merasa pilihannya yang benar, sementara yang lain salah. sehingga terkadang hal ini sampai menyebabkan persahabatan menjadi renggang, persaudaraan menjadi rentan, pasangan menjadi uring-uringan dan pertemanan menjadi menjauh, iya kan ?

Perbedaan Pendapat

nah bicara soal perbedaan ada cerita menarik yang mengisahkan tentang seorang pemahat bernama Pygmalion, berikut cerita selengkapnya.

"Alkisah di sebuah pulau, hiduplah seorang pemahat bernama Pygmalion. Dia memutuskan untuk membaktikan seluruh sisa hidupnya pada bidang seni dikarenakan ketidakmampuannya menemukan wanita yang sesuai dengan impiannya. Sebongkah batu pualam murni didatangkan ke studionya, dan dari batu itu ia memahat dan jadi sebuah karya yang menyerupai seorang wanita cantik dengan wajah cerah rambut hitam terurai tanpa uban - sebuah sosok yang menggambarkan segala sesuatunya yang dianggapnya cantik menurut dirinya. 



Pygmalion begitu mencintai ciptaannya, sehingga dia berdoa kepada Dewi Aphrodite untuk membantunya menemukan wanita yang menyerupai kecantikan pahatannya itu. Namun, Dewi Aphrodite sadar bahwa hanya patung itulah yang benar-benar mirip dengan gambaran mental yang ada di benak Pygmalion tentang kriteria wanita yang cantik menurut dirinya. Tidak akan ada yang bisa memuaskan Pygmalion kecuali patung itu sendiri. Oleh karena itu Dewi Aphrodite memberikan nafas kehidupan pada patung tersebut. Pygmalion menamai wanita dari pualam tersebut Galatea dan menikahinya, menikahi karya ciptaannya sendiri"

Pygmalion bukanlah satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki standar kriteria berbeda tentang apa yang pantas disebut cantik atau tidak cantik. Kita semua masing-masing memiliki keyakinan apa yang disebut sebagai cantik, pintar, bagus, baik, benar, salah, sopan, tujuan baik dan sebagainya. 

Dalam beberapa hal terkadang kita mirip dengan Pygmalion. Kadang dengan sengaja, dan seringkali tanpa disadari, kita mengilhami dunia di sekeliling kita dengan gagasan kita sendiri mengenai bagaimana dunia itu, atau bagaimana sebaiknya dunia berjalan. Setiap kali kita berkomunikasi dengan orang lain, apa yang kita sampaikan adalah ungkapan, manifestasi dari keyakinan yang mencerminkan gambaran pribadi tentang dunia kita tentang dunia. Seperti halnya Pygmalion, bila anda piawai berkomunikasi maka anda pun berusaha menanamkan keyakinan atau standar anda ke dalam diri lawan bicara anda. 
Perbedaan Pendapat

Perbedaan Pendapat dan Argumen

Banyak orang yang kadang berperilaku seperti Pygmalion. sering kita jumpai Seseorang yang  menilai sesuatu dengan standar dirinya, jika tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan atau pikirkan maka cenderung menilai orang lain salah dirinyalah yang benar, padahal kalau kita benar bukan berarti orang lain salah, terkadang itu disebabkan karena sudut pandang dan pengetahuan yang berbeda saja yang menyebabkan Perbedaan Pendapat dan Argumen.

Demikian juga dalam kehidupan sehari hari terkadang Orang tua pun dalam mengasuh anak seringkali memaksakan model dunianya ke dalam kehidupan anaknya. Melupakan bahwa setiap individu adalah unik dan memiliki kriteria masing-masing mengenai model dunianya. Intinya, alih-alih menawarkan fleksibilitas, mereka justru membelenggu model dunia orang lain dengan model dunianya sendiri. Seolah orang lain dan anak harus menjadi kloning dirinya.

untuk itu seyogyanya Perbedaan Pendapat dan Argumen tidaklah sampai menjadikan rengangnya persahabatan, putusnya persaudaraan, saling menghargai dan memahami Perbedaan Pendapat dan Argumen akan membuat hidup lebih damai dan nyaman. 


PANEN..., Air Mata PETANI saat PANDEMI COVID 19

Seorang petani di Cipanas Cianjur jawabarat, mengurus lahan pertaniannya yang ditanami sayuran kangkung cabut, bayam, caisim, dan sawi puti...