Friday, July 5, 2019

TAHUKAH ANDA?, MASA ANAK-ANAK YANG SANGAT BERPENGARUH PADA MASA DEPAN | SADAR PARENTING

PERISTIWA KECIL DI MASA ANAK-ANAK YANG SANGAT BERPENGARUH PADA MASA DEPAN
ditulis oleh : Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog. Seorang Psikolog dari Brilian Psikolog Surabaya yang telah menghasilkan karya buku antara lain BUKU SADAR PARENTING

Beberapa hari yang lalu kami mengadakan pelatihan hipnoterapi klinis, yang kebanyakan di ikuti oleh psikolog klinis yang aktif berpraktik.

Saat sesi Live Therapy, salah satu peserta bersedia menjadi subjek untuk dibantu hambatan dalam dirinya menggunakan hipnoterapi. Sebut saja namanya Bu Neni (bukan nama sesungguhnya).

Bu Neni ingin dibantu untuk mengatasi perasaan kurang percaya diri saat menangani klien, maupun saat mendapat tugas-tugas penting dari instansi pemerintah. Ia mengatakan bahwa bukannya ia tidak mampu, faktanya ia sudah memiliki keahlian yang mumpuni setelah banyak mengikuti pelatihan-pelatihan. Akan tetapi perasaan kurang percaya diri itu masih saja mengganggu.

Saya bertanya bagaimana persisnya "perasaan kurang percaya dirinya " itu, ia mengatakan bahwa ia merasa tidak percaya diri jika tidak ada orang yang mensupervisi dirinya. Ia merasa takut jika ada kesalahan atas hasil kerjanya tersebut.

Lalu saya tanya kembali, apakah ia pernah melakukan kesalahan yang berarti saat menjalankan praktiknya? ia mengatakan tidak pernah sekalipun, bahkan peminta jasanya kembali lagi meminta jasanya di kemudian hari serta mengatakan bahwa hasil kerjanya cukup bagus. Jadi ia berpendapat bahwa ini lebih karena mental block.

Saya bertanya dari 0 sampai 10, dimana 0 adalah sangat tidak percaya diri dalam menghadapi kasus, dan 10 adalah perasaan sangat percaya diri. Ia menjawab ada di angka 6. Goalnya adalah berada di angka 10.

Terapi saya mulai dengan melakukan induksi dave elman agar Bu Neni langsung memasuki kondisi trance yang cukup dalam. Hal ini penting saya lakukan untuk memperagakan bagaimana melakukan regresi kepada klien.

Setelah berada pada kondisi trance yang dalam, saya membantu Bu Neni untuk mencari akar masalah ketidakpercayaan dirinya ini. Hingga sampailah pada suatu peristiwa di masa kecilnya.

Saya bertanya :
"Jika anda sudah sampai pada situasi yang relevan dengan perasaan Anda, maka silahkan gerakan jari telunjuk tangan kanan Anda"

Dan ia pun menggerakan jari telunjuk kanannya.

"Baik Bu Neni, rasanya seperti di dalam ruangan atau didalam ruangan?"

"Didalam.." Bu Neni menjawab

" Pagi, siang atau malam hari saat ini?"

"Malam"

"Apa yang anda lihat?"

"Kakak, buku tulis, pensil..", Bu Neni mulai terisak menangis.

"Laporkan apa yang sedang terjadi"

Singkat cerita Bu Neni mengatakan bahwa ia sedang belajar bersama kakak-kakaknya, dan ia di pukul tangan kanannya oleh sang Ayah karena tidak bisa menulis angka 3.

Neni kecil merasa sangat sedih dan merasa bahwa ia tidak bisa apa-apa, seperti yang di harapkan Ayahnya.

Saya menggunakan teknik forgiveness therapy untuk mengekspresikan perasaan kesal dan sedih Neni kecil kepada sang Ayah. Setelah itu menggunakan gestalt, memanggil introject ayahnya untuk berbicara mengenai "maksud baik" sang Ayah memukul tangan Neni kecil.

Ayah mengatakan bahwa ia menginginkan anaknya menjadi orang sukses di masa depannya. Ia ingin anaknya sekolah yang tinggi dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Ia tidak ingin anaknya mengalami kesulitan hidup seperti dirinya. Inilah maksud baik sang Ayah.

Setelah introject Ayah mengungkapkan maksud baiknya ini, ia saya minta memeluk Neni kecil dan meminta maaf atas perbuatannya. Sang Ayah juga memberi "wejangan" untuk Neni kecil agar lebih percaya diri.

Saya kembalikan kehadiran Neni kecil, dan untuk menutup bagian ini, saya meminta Neni kecil untuk menulis angka 3 dengan sangat bagus dan sempurna. Tangan Bu Neni bergerak seolah melukis angka tiga di udara, hingga beberapa kali dengan raut wajah yang penuh ekspresi.

Terakhir saya mengembalikan peran Neni kecil dan kembali pada Neni dewasa. Neni dewasa merangkul Neni kecil dan mengatakan padanya bahwa Neni dewasa selalu ada untuknya.

Setelah semua selesai, saya memberi direct suggestion lalu terminasi.

Saat kembali ke kondisi non hipnosis, Bu Neni benar-benar terkejut bahwa perasaan kurang percaya diri yang disebutnya "mental block" ini, ternyata berasal dari peristiwa yang tidak terlalu penting dan remeh di masa kecilnya. Ia bahkan sudah tidak mengingat peristiwa ini dan bingung kenapa bisa peristiwa itu yang dialaminya kembali dalam regresi.

Peserta lain bertanya tentang bagaimana rasanya berada dalam regresi, Bu Neni mengatakan bahwa rasanya sangat nyata. Ia melihat dengan detil semuanya dan rasanya seperti berada disana, di masa lalu itu, saat ia kelas 1 SD.

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa kejadian-kejadian yang kita anggap tidak terlalu penting, ternyata dianggap sebagai kejadian penting oleh anak, bahkan dapat memengaruhi kehidupannya secara signifikan.

Anak yang area kritisnya belum terbentuk sempurna sangat mudah menyerap informasi dari luar, terlebih dari orangtuanya yang dianggap figur otoritas. Pada kasus Bu Neni, ia juga mengalami emotional intense yang membuat peristiwa itu membekas kuat dalam ingatannya. inilah yang disebut 'imprint'.

Bu Neni mungkin tidak merepresentasikan seseorang dengan pola asuh yang buruk, namun diluar sana banyak sekali orang dewasa yang mengalami mental block, bahkan gangguan psikologis karena dampak pola asuh yang kurang tepat.

Lalu apakah ini artinya kita tidak boleh kasar dengan anak Pak Danang?

Oh, saya tidak bilang seperti itu. Bahkan bersikap selalu lembut terhadap anak juga akan membuatnya lemah.

Kita perlu menyesuaikan kadarnya yang tepat, dan ini tentu saja tidak mudah. Yah! menjadi orangtua memang tidak pernah mudah. Dan ini tugas mulia dari Tuhan.

Bagaimana menurut Anda?

Yap, jika anda ingin lebih terampil dalam hal Parenting anda boleh dapatkan rahasia parenting yang telah dikupas oleh Psikolog ini silahkan MILIKI SAJA BUKU SADAR PARENTING dengan hubungi WA : 0813.9109.3775 atau klik tombol order dibawah ini :




Regard,
Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog
(Brilian Psikolog Surabaya)

PANEN..., Air Mata PETANI saat PANDEMI COVID 19

Seorang petani di Cipanas Cianjur jawabarat, mengurus lahan pertaniannya yang ditanami sayuran kangkung cabut, bayam, caisim, dan sawi puti...